Perdagangan Antar Negara
Perdagangan antar negara
atau sering disebut dengan persagangan
internasional merupakan suatu kegiatan pertukaran barang dan jasa
antara satu negara dengan negara lain yang saling menguntungkan kedua belah
pihak.
Manfaat dari perdagangan internasional ini adalah
- Dapat memperoleh barang yang tidak diproduksi di negeri sendiri
- Memperoleh keuntungan dari spesialisasi produksi bagi tiap-tiap negara
- Memperluas pasar hasil produksi
- Meningkatkan devisa
- Meningkatkan teknologi
Faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional
adalah
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di dalam negeri
- Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan penerimaan
negara
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya kelebihan kapasitas produksi dalam negeri sehingga perlu
perluasan pasar untuk menjual produk tersebut
- Adanya perbedaan kondisi di setiap negara sehingga menyebabkan
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
- Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
- keinginan untuk menjalin kerjasama, hubungan politik, dan dukungan
dari negara lain
- Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negarapun di dunia
dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri
PERDAGANGAN LUAR NEGERI BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA
Perdagangan Internasional adalah kegiatan tukar
menukar atau trasaksi jual beli barang atau jasa antara suatu negara dengan
negara lain yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan negaranya danmencari
keuntungan. Terjadinya perdagangan interbasional dikarenakan adanya perbedaan
sumber daya yang ada pada setiap daerah, sperti sumber daya alam, sumber daya
manusia, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, upah dan biaya
produksi, dan harga barang. Dalam perdagangan internasional yang dilakukan
adalah kegiatan ekspor dan impor. Barang-barang impor itu akan dibayar dengan
devisa. Devisa itu merupakan alat pembayaran luar negeri. Tujuan kegunaan
devisa antara lain untuk membiayai kegiatan perdagangan luar negeri, membayar
barang-barang impor, membayar cicilan dan bunga pinjaman luar negeri, membiayai
perjalanan dinas pejabat ke luar negeri, membiayai pemuda atau pelajar dan
mahasiswa yang belajar diluar negeri atas nama negara, membayar jasa dari luar
negeri (tenaga ahli), dan menyumbang dalam rangka kemanusiaan.
Setiap negara dalam melakukan perdagangan
internasional akan mengalami dampak positif dan dampak negatif terhadap
perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana pengaruh perekonomian negara tiap
negara berbeda-beda.
Dampak positif dari perdagangan internasional antara
lain :
* Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat
secara kuantitas dan kualitas.
* Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan
pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
* Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan
biaya lain atas ekspor dan impor.
* Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi
baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang
singkat.
* Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat
terpenuhi.
* Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat
untuk berkeja.
* Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar
negara.
Dampak negatif dari perdagangan internasional antara
lain :
* Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat
masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan
industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
* Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
* Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena
pengaruh perdagangan bebas.
* Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan
perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam
negeri.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DI ERA REFORMASI
Kebijakan Perdagangan internasional adalah suatu
aturan yang dibentuk oleh badan-badan tertentu dalam melakukan perdagangan
dunia yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar
perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak
negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP.
Di Indonesia perdagangan internasional juga terjalin
dengan negara negara luar termasuk yang satu kawasan dengan Indonesia. Salah
satu bentuk perdagangan yang terjalin adalah perdagangan dibidang pertanian
atau pangan. Misalanya saja dari segi beras dan gula. Indonesia yang dulu
terkenaldengan perdagangan di sektor beras nya dan menjadi negara pengekspor
beras terbesar sekarang telah menjadi negara pengimpor terbesar dari beras. Hal
ini memiliki hubungan yang terbalik seperti masa sebelumnya. Indonesia
mengalami peningkatan import beras semenjak liberalisasi radikal oleh
pemerintah atas tekanan IMF pada tahun 1998. Pada saat itu impor beras
Indonesia naik dua kali lipat menjadi sepuluh persen.
Persoalan yang muncul akibat kelangkaan beras dapat
merembet kepada persoalan ekonomi dan politik. Bahkan, bukan tak mungkin akan
mengancam stabilitas negara. Persediaan beras dapat disebut aman jika dapat
didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia dalam kisaran waktu enam bulan
dengan ketersediaan beras kurang lebih 1,2 juta ton. Sedangkan persediaan yang
ada sekitar 900-an ribu ton. Dengan demikian sudah menjadi tugas pemerintah
menambah persediaan berasagar posisi persediaannya tetap aman dan tidak
merembet ke persoalan lain.Dengan melakukanimpor beras dari Vietnam, Thailand
dan negara lainnya.
Tidak dapat di pungkiri bahwa impor yang dilakukan
pemerintah juga berdampak bagi para pelaku ekonomi seperti kaum petani,
pemerintah dan masyarakat. Hanya saja dampak yang dirasakan bertolak belakang.
Importir memperoleh keuntungan dari selisih harga impor yang lebih rendah
dibandingkan harga domestik. Petani mengalami kerugian akibat penurunan harga
beras karena naiknya penawaran. Dampak psikologis juga dialami kaum petani.
Mereka tidak termotivasi menanam padi, membiarkan sawahnya terbengkalai.
Sedangkan bagi pemerintah dan masyarakat, tidak
merasakan dampaknya secara langsung.Pemerintah akan memperoleh pemasukan hanya
apabila mengenakan tarif impor/pajak terhadap beras yang diimpor. Namun tidak
mendapatkan apa pun jika tidak memberlakukan tarif. Masyarakat, masyarakat
tidak akan merasakan keuntungan atau kerugian yang berarti karena jumlah
konsumen yang begitu banyak. Betapapun besar keuntungan/kerugian akibat impor
berasyang dialami konsumen secara keseluruhan namun nilainya bagi masing-masing
konsumen secaraindividu relatif kecil bahkan tak terasa sama sekali.
Bagi pemerintah, penetapan tarif dapat membantu
peningkatan ekonomi negara tapi tidak dengan para petaninya. Penetapan tarif
impor bersa ini merupakan pajak yang di kenakan bagi barang-barang impor yang
masuk kedalam suatu negara dengan tujuan untuk meningakatkan pendapatan negara
dan perlindungan kepentingan ekonomi dalam negeri. Di Indonesia hal ini telah
di terap kan untuk melindungi petani dalm negeri, tetapi di sisi lain juga
masih merugikan petani di dalam negeri kita.
Sedangkan di sektor lainnya seperti gula. Gula
merupakan salah satu komoditas strategis diIndonesia, Industri gula nasional
kini mendapat perlindungan dan dukungan yang cukup memadai dari pemerintah
Indonesia. Kebijakan- kebijakan tersebut antara lain mencakup kebijakan tarif
impor, kebijakan tataniaga impor, dan ekspor untuk dukungan terhadap program
akselerasipergulaan nasional.
Dari semua yang didapat ekspor gula telah dilakukan
oleh indonesia sejak tahun 1930-an. Tetapi hingga kini Indonesia telah
melakukan impor dari negara lain seperti Australia dan brazil.hal ini
dikarenakan bea masuk yang diberlakukan serta pengaruh dari produksi gula dalam
negeri sendiri.
Dari dua kasus ekspor dan impor bahan pangan negara
kita dapat digambarkan dengan kurva berikut :
price, p
quantity, Q
Hambatan Perdagangan Antar Negara
Hubungan perdagangan yang
dilakukan setiap negara dengan negara lain tidak selamanya berjalan dengan
lancar karena tentunya akan menghadapi berbagai hambatan.
Hambatan-hambatan itu diantaranya:
Hambatan-hambatan itu diantaranya:
1. Ancaman perang
Belum semua negara terbebas dari
ancaman perang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Contoh perang dalam
negeri biasanya terjadi pada wilayah-wilayah tertentu seperti konflik yang
terjadi di Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka. Contoh ancaman perang luar negeri
seperti yang terjadi di Palestina. Sampai sekarang, masih terjadi perang dengan
Israel untuk perebutan wilayah. Ancaman perang baik dalam maupun luar negeri
ini akan berpengaruh pada hubungan perdagangan yang dilakukan oleh negara
tersebut dengan negara lain. Palestina kini dapat dikatakan vacum dalam hal
hubungan perdagangan internasional karena negara tersebut sedang dalam masa
krisis perang.
2.
Perbedaan tingkat upah
setiap negara tentunya juga
memiliki standar masing-masing dalam menentukan upah di negaranya, salah
satunya dalam hal upah tenaga kerja. Agar hubungan perdagangan antarnegara
dapat dijalin dengan baik, tingkah upah sebaiknya disetarakan agar tidak ada
perbedaan yang dapat menghambat hubungan perdagangan itu sendiri.
3.
Peraturan/kebijakan negara lain.
Biasanya peraturan/kebijakan
negara lain tersebut dibuat dalam bentuk proteksi, yaitu usaha melindungi
industri-industri di dalam negeri. Adapun bentuk-bentuk proteksi tersebut
antara lain:
a. tarif dan bea masuk
Bea cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak
langsung kepada konsumen yang menikmati/menggunakan obyek cukai.
b. pelarangan impor
Produksi dari luar negeri sama
sekali tidak boleh masuk ke pasaran dalam negeri. Misalnya, harga sepatu buatan
Indonesia jauh lebih murah dibandingkan harga sepatu buatan Malaysia. Akan
tetapi, karena pemerintah Malaysia melarang impor, maka sepatu Indonesia tidak
boleh masuk ke pasar Malaysia.
c. pelarangan ekspor
Produksi dari dalam negeri sama
sekali tidak boleh dijual ke pasaran luar negeri. Misalnya, pemerintah
Indonesia pernah melarang ekspor rotan mentah ke luar negeri karena mebel rotan
buatan Indonesia kalah bersaing dengan mebel rotan buatan luar negeri. Padahal
rotannya berasal dari Indonesia.
d. Kuota
Pembatasan jumlah barang impor
yang boleh masuk ke dalam negeri.
e. Subsidi atau bantuan pemerintah
Dimaksudkan agar produsen dalam
negeri dapat menjual barangnya lebih murah, sehingga mampu bersaing dengan
barang impor
f. Dumping
Kebijakan ini merupakan salah
satu bentuk pembedaan harga antara yang berlaku di dalam negeri dan di luar
negeri. Negara yang mengekspor barangnya ke pasar negara lain memberlakukan
harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri sendiri. Contoh
negara yang memberlakukan dumping adalah Jepang.
Hambatan Perdagangan Antar Negara
Hambatan perdagangan adalah regulasi atau peraturan pemerintah
yang membatasi perdagangan bebas. Di dalam perdagangan internasional
terdapat suatu kendala-kendala yang menjadi penghambat perdagan internasional.
Kebijaksanaan ekonomi internasional adalah tindakan atau kebijaksanaan
pemerintah yang secara langsung mempengaruhi perdagangan pembayaran
internasional. Setiap eksportir harus mempelajari setiap kendala atau hambatan
yang sengaja dikeluarkan oleh negara lain untuk setiap komoditi yang diimpor di
negaranya. Tidak sedikit negara didunia yang membatasi jenis dan jumlah barang
yang boleh diimpor negaranya sehingga ada pembatasan kuantum tanpa melihat
darimana asla barang. Hambatan yang biasa diterapkan oleh suatu negara adalah
tarif dan quota.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk hambatan
perdagangan Internasional:
1. Tarif,
merupakan pembinaan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang
melewati suatu batas suatu negara. Tarif digolongkan menjadi 3, yaitu;
- Bea ekspor, pajak atau bea yang dikenakan
terhadap barang yang diangkut menuju negara lain
- Bea trnasit, pajak atau bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara (transit) dengan
ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya
- Bea impor, bea atau pajak yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan
bahwa negara tersebut sebagai negara tujuan akhirnya
2. Quota, pembatasan
jumlah fisik terhadap produk atau barang masuk (quota import) dan produk atau
barang yang keluar (quota export).
Quota import
- absolute/ uniteral, adalah quota yang besar atu
kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan
negara lain
- negotiates/ bilateral quota, adalah quota yang
besar kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antar dua negara
- tarif quota, gabungan antara tarif dan quota
- mixing quota, yaitu membatasi penggunaan bahan
mentah yang di impor salam proporsi tertentu dalam produksi barang akhir
Quota export
Pembatasan Quota Export bertujuan :
- untuk mencegah produk yang penting jatuh/berada
di tangan musuh
- untuk menjamin tersedianya produk dalam negeri
dalam proporsi yang cukup
- untuk mengadakan pengawasan produksi serta
pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga
3. Subsidi, subsidi lebih
baik dibandingkan dengan tarif, Mengapa demikian? Karena konsumen dapat
menikmati harga yang lebih rendah serta tidak kehilangan surplus konsumen.
Subsidi biasanya dibiayai pemerintah dengan kenaikan pajak sehingga manfaat
subsidi atas tarif tidak sama dengan berkurangnya kerugian surplus konsumen dan
produsen. Subsidi secara periodik harus dinggarkan dalam anggaran belanja, oleh
karena itu manfaatnya harus ditinjau setiap tahun sejalan dengan perkembangan
keadaan sosial ekonomi.
4. Proteksi
HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH INDONESIA DALAM
MELAKSANAKAN PERDAGANGAN ANTAR MANCANEGARA
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang
dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan
perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan
inilah yang dapat merugikan Indonesia dalam perdagangan internasional. Berikut
ini beberapa hambatan yang dialami Indonesia dalam perdagangan internasional.
1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara Pada umumnya mata
uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat
perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya
meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang
negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu
sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang
negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka
dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua
negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan
mata uang sebagai standar internasional.
2 . Kualitas Sumber Daya yang Rendah Rendahnya
kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa?
Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan
rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing
dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih
baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk
melakukan perdagangan internasional.
3 . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan
mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara
langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai
risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor
tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring
internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
4 . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya
sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh
barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan
memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah
satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang
impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri
sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang
impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.
5 . Terjadinya Perang Terjadinya perang dapat
menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian
negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan
perdagangan antarnegara akan terhambat.
6 . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi.
Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian
negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun
hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi
regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara
anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut
melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI INDONESIA
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan
transaksi antara penduduk suatu negara dengan negara-negara lainnya. Terdapat
2(dua) jenis neraca pembayaran, yaitu : neraca perdagangan dan neraca modal.
Transaksi berjalan (current account), mencatat perdagangan barang dan jasa, termasuk pembayaran transfer. Jasa termasuk pengangkutan, pembayaran royalti, dan pembayaran bunga. Jasa juga termasuk pendapatan investasi neto, bunga dan keuntungan dari aset kita dikurangi pendapatan pihak luar negeri dari aset yang dimilikinya di negara lain. Pembayaran transfer terdiri dari pengiriman uang, hadiah dan bantuan. Secara sederhana, neraca perdagangan (trade balance) berisi catatan perdagangan barang.Dengan menambahkan transfer neto ke dalam neraca perdagangan, maka akan mendapatkan sebuah transaksi berjalan.
Perhitungan sederhana neraca pembayaran adalah bahwa setiap transaksi yang meningkatkan pembayaran oleh suatu negara dihitung sebagai defisit dalam neraca pembayaran negara tersebut untuk negara lain, impor mobil, pemberian kepada orang asing, pembelian lahan di luar negeri, atau deposit yang ada di bank di luar negeri. Semuanya merupakan item defisit.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Situasi neraca pembayaran selama empat tahun pelaksanaan Repelita V secara umum tetap terkendali dalam batas-batas yang wajar. Perkembangan neraca pembayaran tersebut sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, impor dan arus modal luar negeri.
Sejak tahun 1988/89 sampai dengan tahun keempat Repelita V nilai ekspor secara keseluruhan meningkat rata-rata sebesar 15,5% per tahun, dari US$ 19,8 miliar pada tahun 1988/89 menjadi US$ 35,3 miliar pada tahun 1992/93 (lihat Tabel V-1). Peningkatan pertumbuhan ini terutama berasal dari laju pertumbuhan ekspor non migas yang meningkat rata-rata 19,5% per tahun sehingga mencapai US$ 24,8 miliar pada tahun 1992/93. Namun peningkatan laju pertumbuhan ekspor non migas yang pesat ini tidak dibarengi dengan laju pertumbuhan ekspor minyak bumi dan gas alam cair. Selama kurun waktu tersebut, ekspor minyak bumi dan gas alam cair masing-masing hanya meningkat rata-rata sebesar 6,2% dan 11,8% per tahun, atau masing-masing menjadi sebesar US$ 6,4 miliar dan US$ 4,1 miliar pada tahun 1992/93.
Sementara itu, peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan semakin mantap sehingga semakin mampu berperan sebagai sumber penerimaan devisa utama. Dalam tiga tahun terakhir ini, peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan terus meningkat dari 54,6% pada tahun 1990/91 menjadi 64,0% pada tahun 1991/92 dan menjadi 70,3 % pada tahun 1992/93.
Transaksi berjalan (current account), mencatat perdagangan barang dan jasa, termasuk pembayaran transfer. Jasa termasuk pengangkutan, pembayaran royalti, dan pembayaran bunga. Jasa juga termasuk pendapatan investasi neto, bunga dan keuntungan dari aset kita dikurangi pendapatan pihak luar negeri dari aset yang dimilikinya di negara lain. Pembayaran transfer terdiri dari pengiriman uang, hadiah dan bantuan. Secara sederhana, neraca perdagangan (trade balance) berisi catatan perdagangan barang.Dengan menambahkan transfer neto ke dalam neraca perdagangan, maka akan mendapatkan sebuah transaksi berjalan.
Perhitungan sederhana neraca pembayaran adalah bahwa setiap transaksi yang meningkatkan pembayaran oleh suatu negara dihitung sebagai defisit dalam neraca pembayaran negara tersebut untuk negara lain, impor mobil, pemberian kepada orang asing, pembelian lahan di luar negeri, atau deposit yang ada di bank di luar negeri. Semuanya merupakan item defisit.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Situasi neraca pembayaran selama empat tahun pelaksanaan Repelita V secara umum tetap terkendali dalam batas-batas yang wajar. Perkembangan neraca pembayaran tersebut sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, impor dan arus modal luar negeri.
Sejak tahun 1988/89 sampai dengan tahun keempat Repelita V nilai ekspor secara keseluruhan meningkat rata-rata sebesar 15,5% per tahun, dari US$ 19,8 miliar pada tahun 1988/89 menjadi US$ 35,3 miliar pada tahun 1992/93 (lihat Tabel V-1). Peningkatan pertumbuhan ini terutama berasal dari laju pertumbuhan ekspor non migas yang meningkat rata-rata 19,5% per tahun sehingga mencapai US$ 24,8 miliar pada tahun 1992/93. Namun peningkatan laju pertumbuhan ekspor non migas yang pesat ini tidak dibarengi dengan laju pertumbuhan ekspor minyak bumi dan gas alam cair. Selama kurun waktu tersebut, ekspor minyak bumi dan gas alam cair masing-masing hanya meningkat rata-rata sebesar 6,2% dan 11,8% per tahun, atau masing-masing menjadi sebesar US$ 6,4 miliar dan US$ 4,1 miliar pada tahun 1992/93.
Sementara itu, peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan semakin mantap sehingga semakin mampu berperan sebagai sumber penerimaan devisa utama. Dalam tiga tahun terakhir ini, peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan terus meningkat dari 54,6% pada tahun 1990/91 menjadi 64,0% pada tahun 1991/92 dan menjadi 70,3 % pada tahun 1992/93.
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Pendahuluan Neraca pembayaran
merupakan semua kegiatan transaksi yang terjadi di dalam negeri, disini saya
akan menjelaskan tentang pengertian neraca pembayaran, ciri-cirinya kemudian
kesimpulan setelah pembahasan, neraca pembayaran berhubungan dengan
transaksi-transaksi yang terjadi didalam masyarakat di dalam negeri maupun
negara antar negara 1) Definisi Neraca Pembayaran Neraca pembayaran merupakan
suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari
individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca
pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal
dan finansial, dan item-item finansial. Atau saya dapat dari sumber lain Neraca
pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke
negara-negara lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i)
penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran
masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan
(iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal jangka pendek (seperti
mendepositkan uang di luar negeri). Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran
adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan
menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca
keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke
luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit neraca
pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar
negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut. Defisit
dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan
mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing
akan meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan
ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha
untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru. Dengan
demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit
dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi
kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap
negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.
Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan
ekonomi di antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran
akan memberikan informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor.
Ekspor dan impor adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai
di mana peranan kegiatan tersebut dalam perekonomian dapat diamati dari
perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam neraca pembayaran, yang
disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi
di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih serius akan dihadapi.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap
prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan
ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan
ekonomi di masa depat. Akibat-akibat buruk seperti ini menyebabkan berbagai
negara berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam neraca pembayaran.
Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya
neraca pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari
satu negara ke negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca
keseluruhan. Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca
pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke luar negeri adalah lebih banyak
dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya
defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat
juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya
adalah impor yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan
pula oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri. Neraca pembayaran
mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang maupun jasa,
baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer karena
neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau
flow. Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak
menggunakan pembayaran dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time
mengirim mesin press cetak ke cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran
dalam bentuk uang; tetapi karena telah terjadi transaksi ekonomi antar negara,
maka transaksi ini harus dimasukkan dalam neraca pembayaran.
Peran Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing
sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah
misalnya) yang harus dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan satu unit nilai
uang asing (dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan
contoh rupiah dan dollar, maka kurs
valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurun waktu
tertentu. Kurs valuta asing adalah harga valuta asing, dinyatakan dalam valuta
sendiri. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,-
Dalam pembayaran antar negara ada suatu kekhususan
yang tidak terdapat dalam lalu-lintas pembayaran luar negeri. Sebab semua
negara mempunyai mata uang atau valutanya sendiri, yang berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah di dalam batas-batas daerah kekuasaan itu sendiri, tetapi
belum tentu mau diterima luar negeri. Jadi pembayaran antar negara harus
menyangkut lebih dari satu macam mata uang, yang harus dipertukarkan satu sama
lain dengan harga atau kurs tertentu. Hal inilah yang membuat perdagangan dan
pembayaran internasional menjadi perkara yang rumit, maka dari itu dibuatlah
alat pembayaran yang bisa digunakan oleh banyak negara (antarnegara) atau
disebut dengan alat pembayaran internasional, yakni valuta asing.
Kurs valuta asing
sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah
misalnya) yang harus dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan satu unit nilai
uang asing (dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan
contoh rupiah dan dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang
menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu
unit dollar dalam kurun waktu tertentu. Kurs valuta asing adalah harga
valuta asing, dinyatakan dalam valuta sendiri. Misalnya US $ 1.00 = Rp.
10.000,-
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar