Harga Komoditas Jagung Capai Rp 9,9 Miliar
Pasar Lelang Komoditi
Agro (PLKA) yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara,
berhasil mencapai nilai transaksi sebesar Rp 12,3 miliar. Dari nilai tersebut,
transaksi terbesar yakni terjadi pada komoditi jagung sebesar 80 persen dari
total transaksi. "Komoditi jagung berhasil mencapai nilai transaksi
tertinggi yakni mencapai sebesar Rp 9,9 miliar. komoditi jagung berhasil
terjual degan total volume sebanyak 3835 ton," kata Kepala Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Sulawesi Utara, Sanny Parengkuan dalam penutupan PLKA di Hotel
Sahid Telling, Rabu (27/6).
Selain jagung, nilai transaksi terbesar juga diperoleh dari komoditi cengkeh sebanyak 15 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,3 miliar. Kemudian transaksi terbesar diperoleh dari komoditi coklat sebanyak 780 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 583,5 juta.
"Dalam PLKA yang kelima ini terdapat sembilan komoditas dengan 15 transaksi. Transaksi hari ini cukup baik dan terus akan dilakukan perbaikan berbagai saran fasilitas," ujarnya.
Ia mengharapkan agar kepada para produsen untuk menggunakan proses PLKA dalam melakukan menjual hasil produksinya dengan baik. Karena didalam PLKA tersebut bukan hanya dihadiri dari para produsen, namun juga dihadiri para pembeli.
"Untuk meningkatkan kualitas PLKA ini, harus ada kebijakan para pembina di kabupaten kota, kita hanya memfasilitasi. Hal ini guna meningkatkan hasil produksi dan juga pengembangan dari PLKA kedepannya," ucap Sanny.
Selain jagung, nilai transaksi terbesar juga diperoleh dari komoditi cengkeh sebanyak 15 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,3 miliar. Kemudian transaksi terbesar diperoleh dari komoditi coklat sebanyak 780 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 583,5 juta.
"Dalam PLKA yang kelima ini terdapat sembilan komoditas dengan 15 transaksi. Transaksi hari ini cukup baik dan terus akan dilakukan perbaikan berbagai saran fasilitas," ujarnya.
Ia mengharapkan agar kepada para produsen untuk menggunakan proses PLKA dalam melakukan menjual hasil produksinya dengan baik. Karena didalam PLKA tersebut bukan hanya dihadiri dari para produsen, namun juga dihadiri para pembeli.
"Untuk meningkatkan kualitas PLKA ini, harus ada kebijakan para pembina di kabupaten kota, kita hanya memfasilitasi. Hal ini guna meningkatkan hasil produksi dan juga pengembangan dari PLKA kedepannya," ucap Sanny.
sumber :
http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=2384http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=2384